Wisata Bunga di Amsterdam, Pesona Kota di Atas Air
Amsterdam adalah kota yang bersejarah. Perpaduan antara budaya dan suasana bohemia yang kental telah menjadikan kota yang mengapung di tengah perairan ini sebagai salah satu kota paling menawan serta paling maju di belahan Benua Biru - Eropa.
Wisata Bunga di Amsterdam
Dimana, air telah menjadi bagian terpenting dari Amsterdam. Sebagaimana sifat air yang selalu berubah dan menantang mengikuti keadaan, fleksibel, indah, Amsterdam pun terus tumbuh menjadi kota yang maju dan modern dengan berbagai keunikannya, mengikuti perkembangan zaman.
Kota yang pada abad ke-17 lalu telah menjadi pusat ekonomi dan juga merupakan sumber inspirasi para pelukis ini berupaya menggabungkan kehebatan dari modernitas kota dengan sisi tradisi, tanpa harus adanya kontradiksi.
Air yang mengelilingi Amsterdam pun menjadi bagian kehidupan serta menjadi hiburan tersendiri bagi penduduknya yang memang sebagian besar hidup di tepi kanal-kanal.
Aktifitas penduduknya yang dalam menikmati minuman, bersepeda, dan menikmati musik jazz di atas pangkuan air.
“Di Amsterdam, air adalah sang nyonya dan daratan adalah inangnya. Di seluruh kota, terdapat banyak kanal dan jembatan gantung bak gelang emas di tangan seorang gypsy,” tulis penulis Spanyol, Felix Marti-Ibanez.
Dengan kemasyuran sejarah, kekayaan budaya dan masyarakat yang maju, Amsterdam menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi.
Jika di kota-kota lain di Eropa kita disuguhi dengan bangunan sejarah istana-istana nya dan monumen-monumen yang megah, di Amsterdam ini kita akan menemukan sekitar 7.000 gedung cagar budaya yang sebagian besar nya adalah bangunan gudang dan tempat tinggal pedagang, menunjukkan kehidupan orang biasa yang sederhana di masa lalu.
Yang dapat dilakukan di Amsterdam:
Grachtenfestival
Salah satu festival tahunan Amsterdam yang paling popular ini menyajikan musik klasik selama sembilan hari penuh di pertengahan Agustus setiap tahunnya dan diselenggarakan di pinggir kanal-kanal kota
(grachten).
Panggung yang digunakan antara lain adalah kapal, rakit, atap dan panggung pinggir kanal. Penduduk setempat akan banyak berkumpul dalam kapal-kapal di sepanjang Prinsengracht untuk menikmati festival.
Science Centre NEMO
Salah satu dari sedikit museum yang ditujukan untuk anak-anak, NEMO terletak di sebuah gedung di depan pelabuhan yang menakjubkan.
Pengunjung dapat melakukan percobaan dengan gelembung sabun, membuat rangkaian listrik dan mencari tahu mengapa pasta gigi mengandung gula. Terdapat juga pameran realitas virtual mencakup topik seperti teknologi
DNA dan psikologi ingatan.
Tempat Menginap di Amsterdam:
HOTEL OKURA
Suatu perpaduan yang apik antara gaya dekorasi Barat, teknologi canggih dan standar pelayanan Asia menjadikan Okura pilihan terbaik untuk menginap
di Amsterdam.
Dengan lokasi di pinggir kanal distrik artistik De Pijp (di mana jalan-jalan diberi nama pelukis-pelukis Belanda) yang menawarkan pemandangan perairan yang menakjubkan.
Yang terbaik dari Okura adalah pilihan tempat makannya, yaitu empat restoran, dua diantaranya adalah restoran Prancis dan Jepang berbintang Michelin. Hotel ini juga menawarkan terapi untuk para tamu yang mengalami jet-lag.
EDAM
Jika Anda mencari tempat peristirahatan yang tidak jauh dari kota, Edam di Zuider Zee adalah jawabannya.
Kota kecil yang indah ini, terbagi dua oleh kanal-kanal, dulunya kota ini unggul dengan perdagangan maritim, pembangunan kapal dan pemancingannya.
Kini, terkenal dengan keju red-rind-nya. Yacht-yacht berlewatan di air, matahari bersinar di antara awan-awan, dan hawa laut menyegarkan para pendaki yang menyusuri jalur perjalanan di perbukitan kota ini. Sebuah lukisan pemandangan Belanda
yang nyata, dan terus berubah dari waktu ke waktu.
Dan yang menariknya lagi, semua yang terbaik dari Amsterdam tentang peninggalan sejarahnya dapat kita nikmati dan saksikan secara gratis.
Berjalan menyusuri kota atau dengan mengayuh sepeda yang banyak disewakan
di sepanjang kanal-kanal cantik di Amsterdam ini, lalu kemudian menyeberangi jembatan, melewati pasar bunga, melewati butik-butik unik dan rumah-rumah dengan atap segitiga yang unik.
Panjang total kanal mencapai 100 kilometer dan membentang di antara 400 jembatan, menciptakan pemandangan seperti jaring laba-laba yang indah di seluruh kota.
Masyarakat lokal yang terbiasa duduk santai di kafe-kafe atau di dek rumah perahunya sambil menghangatkan tubuh di bawah sinar matahari.
Di balik jendela,
kita dapat melihat dapur-daput mereka yang nyaman dimana berhiaskan tulip-tulip indah didalam cas yang menghiasi mejanya.
Dimulai dari pusat kota, dalam lingkaran Kanal, berdiri gedung-gedung paling bersejarah di Amsterdam. Gedung-gedung tersebut menunjukkan kekayaan kelas menengah selama masa Golden Age pada abad ke-17.
Salah satu atraksi paling terkenal di sini ialah Kediaman Anne Frank, di mana suatu keluarga Yahudi bersembunyi selama pendudukan Nazi-Jerman di Amsterdam pada tahun 1940-an pada masa Perang Dunia II.
Untuk mendapat pengalaman yang lebih menarik lagi,
kita dapat menjelajahi daerah-daerah lain di sekitarnya, seperti Jordaan, sebuah daerah yang dulunya merupakan distrik bagi kaum pekerja pemberontak dan sekarang telah menjadi bagian kota yang paling trendi dengan deretan galeri dan kafe.
Melihat suasana pasar dan mencari buah tangan untuk dibawa pulang, distrik De Pijp yang merupakan salah satu pasar pinggil jalan terbesar di Eropa, yang mana terdapat sekitar 300 kios-kios yang menawarkan berebagai macam barang, mulai dari baju hingga makanan gourmet serta suvenir disepanjang jalan Albert Cuyp adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi.
Setelah puas berjalan atau bersepeda sepanjang jalan menyusuri kota Amsterdam, dimana kaki sudah terasa lelah, selanjutnya kita mengistirahatkan kaki sembari menikmati pesiar kanal di atas kapal beratap kaca dan melihat kota dari sudut pandang yang berbeda.
Menikmati langit kota Amsterdam dari kapal beratap kaca menyusuri kanal-kalan, dengan awan-awan utara yang berarak pelan seakan-akan membentuk motif-motif khas Rembrandt, sungguh pengalaman yang luar biasa, yang tidak akan terlupakan.
Karya-karya sang masterpiece Rembrandt yang asli tersimpan di Rijksmuseum, gudang karya seni Belanda terbaik dari masa Golden Age yang ternama di seluruh dunia.
Selain Rijkmuseum yang menghadirkan hasil karya Rembrandt daya tarik budaya lain di Amsterdam adalah Van Gogh Museum, yang dibuka kembali pada tahun 2013 silam setelah adanya pemugaran secara besar-besaran.
Sebenarnya Van Gogh tidak pernah tinggal lama di Amsterdam, kecuali pada suatu periode singkat di tahun 1877 ketika dia mempelajari teologi. Para pengagumnya sekarang kerap berkumpul di sini untuk melihat koleksi-koleksi dari karya nya yang terbaiknya.
Museum ini adalah tempat peristirahatan bagi 200 lukisan yang sebagian besar cetakan dan sketsa karya seniman era paska Impresionis Belanda tersebut.
Di antara karya-karya tersebut, terdapat beberapa lukisannya yang paling terkenal, seperti ‘The Potato Eaters’ , beberapa potret diri, ‘Vincent’s Bedroom’ di Arles dan ‘Sunflowers’ yang luar biasa.
Koleksi lengkap ini akan membawa kita seakan-akan menyusuri kisah perjalanan artistik sang maestro Van Gogh dan permasalahan psikologis- nya yang memuncak saat Van Gogh memutuskan untuk mengakhiri
hidupnya di usia 37 tahun.
Lukisan-lukisan Van Gogh tampak serasi dengan hamparan bunga matahari, bunga daffodil, hyacinth dan tulip berwarna terang yang selalu tersedia di Pasar Bunga kota.
Kios-kios bunga berdiri di atas rumah kapal di sepanjang Kanal Singel, yang merupakan pasar bunga terapung satu-satunya di dunia yang dapat diakses dari jalan.
Sebelum bunga matahari, bunga tulip merupakan objek favorit pelukis-pelukis Belanda, sebagaimana dapat dilihat dari lukisan-lukisan dan sketsa-sketsa di Rijksmuseum.
Terlihat jelas juga dari para pembeli lokal di Pasar Bunga, bahwa tulip masih menjadi favorit hingga hari ini.
Dari sini, beranjaklah menuju Hortus Botanicus. Salah satu taman botani
paling tua di dunia yang telah berdiri
sejak tahun 1682.
Taman botani ini memamerkan koleksi tanaman-tanaman eksotis
dari koloni-koloni Belanda terdahulu
serta memiliki rumah kaca gurun.
Salah satu even yang menarik bagi para wisatawan asing adalah pameran yang sering berlangsung dan diadakan di kota Amsterdam pada minggu pertama pertengahan tahun.
Pameran ini dikhususkan untuk menunjukkan sejarah tulip, dari asalnya di Asia tengah sampai peran pentingnya untuk ekonomi Belanda sebagai bunga nasional.
Berbagai spesies dengan waktu berbunga yang berbeda-beda memastikan pameran ini dipenuhi tulip berbagai warna sepanjang bulan.
Jika tertarik dengan pameran bunga ini, bergeraklah 26 kilometer menuju kota melewati bandara ke Keukenhof.
Walau hanya memiliki nama Belanda sederhana yang berarti ‘taman dapur’, pameran ini adalah pameran bunga terbesar bagi para petani bunga yang ingin memamerkan kuntum-kuntum bunga terbaik mereka.
Pameran yang spektakular ini menampilkan tujuh juta bunga – mulai dari daffodil ungu kemerahan hingga hamparan tulip yang luar biasa, yang menjadikan tempat ini tujuan utama wisatawan pada musim bunga.
Kita juga dapat menyusuri hutan-hutan, lalu berjalan menuju paviliun-paviliun untuk mengagumi jenis tulip langka yang baru diciptakan.
Pengunjung juga dapat mengikuti seminar fotografi dan merangkai bunga atau hanya duduk di kafe sambil menikmati wanginya aroma bunga.
Serta melihat hamparan palet warna, di mana ladang-ladang bunga
tulip membentang hingga ke cakrawala.
Walaupun terlihat amat rapi, cipratan-cipratan warna cerahnya yang menghipnotis sangat bergaya Van Gogh. Dan, walaupun Anda sudah tidak berada di kota, suasana Amsterdam masih akan tetap terasa.
Posting Komentar untuk "Wisata Bunga di Amsterdam, Pesona Kota di Atas Air"
Posting Komentar